“Tren Barang Mewah yang Mencengangkan dan Kontroversi di Baliknya”
Seketika.com, Jakarta – Prada, salah satu brand mewah terkemuka asal Italia, baru-baru ini mencuri perhatian publik dengan merilis produk unik, yaitu paperclip uang mewah. Produk ini, berupa paperclip perak sterling dengan logo huruf ukir, dijual dengan harga fantastis, mencapai 370 Euro atau setara dengan Rp6 juta.
Meskipun ukurannya relatif kecil, dengan panjang 6.5 cm dan lebar 2.25 cm, paperclip ini berhasil menarik perhatian para penggemar mode yang selalu mencari keunikan dan eksklusivitas. Namun, Prada bukan satu-satunya rumah mode yang menciptakan produk mewah dengan harga yang mengejutkan.
Sebelumnya, Balenciaga juga menciptakan sorotan ketika menjual tas besar berwarna biru dengan harga lebih dari Rp28 juta. Ironisnya, tas tersebut memiliki kemiripan yang mencolok dengan tas yang dapat ditemukan di toko perabotan rumah dan furnitur terkenal dengan harga jauh lebih terjangkau.
Tren ini mencerminkan meningkatnya popularitas barang-barang mewah yang terkesan sepele dan absurd. Beberapa kalangan mengkritik fenomena ini, menyatakan bahwa hal tersebut mencerminkan ketidakrasionalan dalam dunia mode. Mereka berpendapat bahwa harga tidak selalu sebanding dengan nilai atau fungsi nyata suatu produk.
Para kritikus juga menyoroti potensi dampak sosial dari perilaku ini, menciptakan kesenjangan sosial dan menghamburkan sumber daya. Namun, di sisi lain, ada pendapat yang menyatakan bahwa konsumen mewah memiliki hak untuk memilih produk berdasarkan preferensi dan citarasa pribadi, tanpa harus mengikuti logika konvensional.
