Sebagai balasan, Israel melancarkan serangan ke lokasi yang mereka sebut sebagai depot senjata dan terowongan Hamas 24 target militan disebut sebagai sasaran, termasuk seorang yang diklaim sebagai komandan Hamas yang terlibat serangan di Israel Selatan pada 7 Oktober 2023.
Kendati ada gencatan senjata, serangan balasan ini dilakukan dengan alasan bahwa Israel masih akan menegakkan kesepakatan dengan syarat: keamanan dan penghentian pelanggaran gencatan senjata dari pihak lain.
Gencatan senjata, yang didukung AS, menghadapi tekanan berat. Meskipun Israel menegaskan komitmen formal terhadap kesepakatan, aksi militer berlanjut, yang memperlihatkan betapa rapuhnya kondisi di lapangan.
Warga pengungsi di Gaza menyatakan kekhawatiran bahwa gencatan senjata akan runtuh. Salah satu pengungsi menyampaikan:
“Suara ledakan dan pesawat membuat kami merasa seolah-olah perang telah dimulai lagi.”
Kondisi ini memperlihatkan bahwa meskipun ada kesepakatan, keamanan di tingkat lokal masih rentan dan gencatan senjata bisa hancur jika pelanggaran terus terjadi.
(Reuters/arabnews)
