“BCA Sekuritas Siap Gelontorkan Rp4,799 Triliun untuk Kuasai 18,57 Persen Saham FREN”
Seketika.com, BISNIS – Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengonfirmasi keefektifan penerbitan 171.458.978.293 saham baru melalui Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) IV atau right issue PT Smartfren Telecom Tbk. Proses ini telah selesai pada tanggal 28 Maret 2024.
Berdasarkan informasi yang diambil dari prospketus FREN yang tersedia di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin(1/4/2024), FREN telah menetapkan harga pelaksanaan right issue sebesar Rp50 per lembar. Dengan penetapan harga ini, berpotensi meraup dana sebesar Rp8,572 triliun.
Sementara itu, dikutip dari Pasardana.id, ditengah proses ini, terdapat sorotan terhadap sikap beberapa Pemegang Saham Pengendali (PSP). Salah satunya adalah PT Global Nusa Data, yang merupakan pemegang 23,79 persen porsi saham FREN, telah menyatakan ketidakberminatannya untuk menebus right issue. Langkah serupa juga diambil oleh PT Wahana Inti Nusantara, pemegang 14,52 persen porsi saham FREN.
Di sisi lain, PT Bali Media Telekomunikasi, sebagai Pengendali dengan porsi saham 9,81 persen, telah menyatakan komitmennya untuk melaksanakan HMETD-nya.
Peran BCA Sekuritas juga menarik perhatian, karena mereka akan bertindak sebagai pembeli siaga dengan menampung sebanyak 95.990. 803.554 saham baru. Ini berarti bahwa Sekuritas yang merupakan bagian dari Grup Djarum ini akan menggelontorkan dana sebesar Rp4,799 triliun untuk menguasai 18,57 persen porsi saham FREN.
