Palestina masih terus berupaya untuk mendapatkan pengakuan internasional
Seketika.com, JAKARTA – Palestina kembali dihadang dalam upayanya untuk menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah Amerika Serikat (AS) menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB. Pada pertemuan di New York, Dewan Keamanan PBB memutuskan untuk menolak keanggotaan penuh Palestina dalam badan dunia tersebut.
Dalam pemungutan suara yang digelar, rancangan resolusi yang diajukan oleh Aljazair yang merekomendasikan penerimaan Negara Palestina untuk keanggotaannya di PBB, diblokir dengan 12 suara dukungan, dan dua abstain, termasuk dari Inggris dan Swiss.
Utusan Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama, menyatakan bahwa keanggotaan Palestina di PBB adalah ekspresi mendasar dari penentuan nasib sendiri oleh Palestina. Namun, upaya tersebut terbentur oleh veto AS.
Sebelum pemungutan suara, Bendjama mengatakan bahwa sudah saatnya bagi Palestina untuk mendapatkan tempat yang layak di antara komunitas bangsa-bangsa dan mendesak setiap anggota untuk mendukung resolusi tersebut.
Palestina saat ini memiliki status sebagai negara pengamat di Majelis Umum PBB sejak 2012. Hal ini memungkinkan utusan Palestina untuk berpartisipasi dalam perdebatan dan organisasi-organisasi PBB, namun tanpa hak suara.
