“Kami bersyukur atas hasil ini. Di babak pertama kami cukup kesulitan karena Bhayangkara bermain berbeda dan menumpuk pemain di area pertahanan. Hampir enam pemain berada di belakang, itu membuat kami tidak mudah membongkar pertahanan mereka,” ujar Ricky.
Ia menambahkan bahwa penalti menjadi momentum perubahan permainan.
“Melalui momen transisi, kami mendapatkan penalti yang mengubah situasi pertandingan. Di babak kedua, permainan lebih terbuka dan kami punya lebih banyak ruang untuk menyerang,” jelasnya.
Ricky menegaskan tambahan tiga poin ini menjadi modal penting Persija untuk terus bersaing di papan atas.
“Kami menutup 2025 dengan tetap berada di papan atas. Peluang untuk naik ke puncak klasemen masih terbuka pada putaran kedua dan laga-laga selanjutnya,” tegasnya.
Gelandang Persija, Hanif Sjahbandi, mengaku bangga dengan performa tim yang tampil solid dan penuh determinasi.
“Ini bukan pertandingan yang mudah. Kami cukup kesulitan menembus pertahanan Bhayangkara karena mereka mengubah strategi. Tapi alhamdulillah penalti dan gol-gol berikutnya membuat motivasi kami meningkat dan akhirnya bisa mengamankan kemenangan,” ujar Hanif.
Kemenangan 3-0 atas Bhayangkara Presisi Lampung FC di Stadion GBK, Senin (29/12/2025), menjadi penutup manis tahun 2025 bagi Persija Jakarta sekaligus sinyal kuat kesiapan Macan Kemayoran dalam perburuan gelar Liga 1.
(persija)
