Bernardo Rafaelito Alejandro IV, pejabat dari Kantor Pertahanan Sipil, mengatakan, “Meskipun topan telah berlalu, hujan masih menimbulkan bahaya di daerah tertentu, termasuk di Manila Metropolitan. Operasi penyelamatan dan bantuan darurat akan terus dilakukan.”
Presiden Ferdinand Marcos Jr. sebelumnya mengumumkan keadaan darurat nasional akibat kerusakan parah yang ditimbulkan oleh topan Kalmaegi dan potensi kerusakan dari Fung-wong.
Topan Kalmaegi sendiri telah menewaskan sedikitnya 224 orang di provinsi-provinsi tengah Filipina sebelum bergerak ke Vietnam, menewaskan lima orang lagi.
Pemerintah Filipina menutup sekolah dan sebagian besar kantor pemerintah hingga Selasa. Lebih dari 325 penerbangan domestik dan 61 penerbangan internasional dibatalkan, menahan sekitar 6.600 penumpang dan pekerja kargo di pelabuhan.
Filipina, yang dilanda sekitar 20 topan per tahun, merupakan salah satu negara paling rawan bencana di dunia karena kombinasi badai tropis, gempa bumi, dan lebih dari selusin gunung berapi aktif.
