Seketika.com, Jakarta – Konferensi Internasional Perubahan Iklim Persatuan Bangsa-bangsa atau COP30 di Brasil saat ini menjadi momen bagi PT Pertamina (Persero) untuk memperkuat kolaborasi bersama mitra strategis global dalam mengatasi perubahan iklim. Pertamina telah memiliki berbagai langkah untuk mengurangi emisi, sejalan dukungan dari Pemerintah dan mitra global.
Hal ini ditegaskan dalam Sesi Diskusi bertema “Financing Climate Action through Methane Management: Unlocking Global Partnerships for a Net-Zero Future” di Pavilion Indonesia pada COP30 di Belem, Brazil (14/11/2025).
Sesi tersebut menghadirkan Deputi Bidang Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan, Nani Hendiarti, Direktur Global untuk Departemen Energi dan Ekstraktif Global Bank Dunia (World Bank), Demetrios Papathanasiou, Director for LNG and Methane Management Division JOGMEC, Masataka Yanita dan Senior Vice President HSSE PT Pertamina (Persero) Wenny Ipmawan.
Deputi Bidang Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan, Nani Hendiarti mengapresiasi kolaborasi yang dijalankan Pertamina bersama World Bank dan JOGMEC (Japan Organization for Metals and Energy) untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dan tangguh.
Menurut Nani, salah satu upaya pengurangan emisi karbon paling strategis adalah melalui pengurangan metana.
Metana adalah polutan iklim berumur pendek, namun dampaknya terhadap pemanasan global sangat besar.
“Indonesia terus memperluas akses terhadap pendanaan, pasar karbon, dan mekanisme berbasis risiko untuk mengurangi risiko proyek terkait metana dan meningkatkan kelayakan pembiayaannya. Pada saat yang sama, pelaku korporasi seperti Pertamina mengambil peran kepemimpinan dalam penerapan Oil and Gas Methane Partnership (OGMP 2.0),” tandas Nani.












