Untuk itu, Pemkot menerapkan pengolahan sampah organik menggunakan maggot dan teknologi kompos.
Hasil dari proses ini dimanfaatkan dalam program Buruan SAE, yakni pemanfaatan halaman rumah warga untuk urban farming.
Selain menghasilkan pupuk kompos, maggot juga digunakan sebagai pakan ikan dalam sistem budikdamber (budidaya ikan dalam ember).
“Dari sampah kita hasilkan pupuk. Dari maggot, kita dapat pakan ikan lele. Lele dipelihara dalam ember, dan sayuran ditanam di atasnya. Semuanya terintegrasi,” jelas Erwin.
Sebagai inovasi tambahan, Bandung juga menerapkan sistem Loseda (Lobang Sesa Dapur). Sistem ini berupa lubang yang ditanam di tanah untuk membuang sisa makanan, tanpa bau, tidak beracun, dan justru menyuburkan tanah secara alami.
Program-program ini memperlihatkan bahwa pengelolaan sampah di Bandung bukan hanya tentang pembuangan, tetapi bagian dari ekosistem lingkungan dan pemberdayaan masyarakat yang saling mendukung.
(jabarprov)