Selain itu, Emir Qatar menyoroti bahwa siapa pun yang mengkritik kebijakan Israel kerap dicap sebagai antisemit atau teroris.
Ia mengungkapkan bahwa bahkan sekutu Israel pun mulai menyadari dan menolak pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah Netanyahu.
Qatar, bersama Mesir dan Amerika Serikat, telah memainkan peran penting dalam proses mediasi untuk membebaskan sandera dan mendorong gencatan senjata.
Namun, upaya ini terus diganggu oleh tindakan sepihak Israel.
Dengan terus menyuarakan kebenaran dan menolak tunduk pada tekanan, Qatar menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan konflik secara diplomatis.
Sikap tegas ini memperkuat posisi Qatar sebagai negara yang konsisten membela keadilan di Palestina dan menantang narasi bahwa Israel adalah satu-satunya negara demokrasi di kawasan.
Israel bukanlah negara demokrasi yang dikelilingi musuh, melainkan kekuatan agresor yang mengancam stabilitas regional.
(arabnews)
