Hal ini semakin kontroversial mengingat presiden PSG, Nasser al-Khelaifi, adalah anggota Komite Eksekutif UEFA dan juga Ketua Asosiasi Klub Eropa (ECA).
Atas pelanggaran ini, UEFA menjatuhkan denda sebesar €10.000 khusus untuk pesan ofensif tersebut, dan tambahan €8.000 atas tindakan perusakan setelah fans terlihat merobek potongan rumput stadion untuk dibawa pulang sebagai suvenir.
Dari total denda, €100.000 dikenakan akibat tindakan gabungan berupa invasi lapangan oleh para suporter dan penggunaan kembang api di dalam stadion dua pelanggaran berat dalam regulasi UEFA.
Sebagai tambahan, UEFA juga menjatuhkan hukuman percobaan berupa larangan menjual tiket tandang selama satu pertandingan, yang akan diberlakukan jika pelanggaran serupa terulang dalam dua tahun ke depan.
Ironisnya, meski dijatuhi denda besar, PSG tetap memperoleh sekitar €140 juta ($160 juta) dari hadiah uang Liga Champions musim 2024/25.
