BudayaPeristiwa

Masjid Tertua di Tangerang: Sejarah, Budaya, dan Tradisi yang Melekat di Masjid Jami Kalipasir

97
×

Masjid Tertua di Tangerang: Sejarah, Budaya, dan Tradisi yang Melekat di Masjid Jami Kalipasir

Share this article

“Tradisi ini meliputi tawasulan, tahlilan, dan doa untuk para leluhur yang telah meninggal.”

Seketika.com, Tangerang – Berlokasi di tepi Sungai Cisadane, Masjid Jami Kalipasir, terletak di Kelurahan Sukasari, Kota Tangerang, merupakan salah satu rumah ibadah Islam tertua di wilayah tersebut. Didirikan sejak tahun 1700, masjid ini terletak sekitar satu kilometer dari Stasiun Tangerang atau sekitar dua kilometer dari Puspem Kota Tangerang.

Sebagai bagian dari kawasan perdagangan antara Timur Tengah dan Asia pada abad ke-16, Masjid Jami Kalipasir berada tepat di seberang Sungai Cisadane. Selain itu, masjid ini berdekatan dengan Klenteng Boen Tek Bio yang telah berdiri sejak zaman dahulu.

Sebagai masjid tertua di wilayah Tangerang, arsitektur dan desain Masjid Kalipasir memadukan unsur-unsur budaya Tionghoa dengan kekhasan budaya lokal.

Pembangunan masjid dilakukan melalui kerjasama gotong royong antara warga Muslim setempat dan keturunan etnis Tionghoa.

Meskipun telah mengalami beberapa kali renovasi dalam rentang waktu tiga abad, Masjid Jami Kalipasir tetap mempertahankan keaslian bangunannya.

Salah satu tradisi yang menarik adalah arak-arakan perahu yang diadakan setiap bulan Maulid.