Meski demikian, tantangan besar masih menghadang, termasuk penolakan Hamas untuk melucuti senjata, serta keengganan Israel menarik pasukan secara penuh dari wilayah Gaza.
Dalam pertemuan bilateral, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menyebut Trump sebagai “satu-satunya yang mampu membawa perdamaian ke kawasan kami.”
Sementara itu, Trump menyanjung El-Sisi atas kontribusinya dalam proses negosiasi dengan Hamas.
Namun, suara skeptis tetap terdengar. Hamas melalui juru bicaranya, Hazem Qassem, mendesak para penjamin kesepakatan, termasuk Trump, untuk memastikan Israel tidak melanjutkan agresi terhadap rakyat Palestina.
Menurut data Kementerian Kesehatan Gaza, setidaknya 67.869 orang tewas selama kampanye militer Israel, lebih dari separuh korban adalah perempuan dan anak-anak.
Kendati pertemuan puncak ini tak dihadiri perwakilan resmi dari Hamas atau Israel, pertemuan tersebut tetap dianggap sebagai momentum penting dalam proses menuju stabilitas dan perdamaian di Gaza.
(afp/arabnews)
