“Setelah program untuk anak-anak rampung, bulan Juni nanti kita mulai untuk pemuda. Khususnya yang suka membuat onar, preman, tukang mabuk, atau yang mengganggu pasar dan perempatan, nanti kami akan arahkan mengikuti pendidikan bela negara di barak militer,” lanjutnya.
KDM menekankan pentingnya pembinaan pemuda nakal di Jawa Barat untuk menjaga iklim investasi dan ketenangan masyarakat.
Mendukung kebijakan tersebut, Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jawa Barat, Sapta Yulianto Dasuki, menyampaikan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan segala kebutuhan teknis, termasuk pendataan peserta.
“Kami sedang menyiapkan semuanya, termasuk memastikan data calon peserta agar program pendidikan bela negara untuk pemuda dewasa ini berjalan lancar,” ujar Sapta.
(jabarprov)