“Selama ini kendala kami itu biaya. Sekarang dengan kapal taksi nelayan, kami tinggal melaut saja. BBM dan es sudah disiapkan koperasi, begitu juga perawatan kapal,” jelas Kamarudin.
Dalam keterangannya, Gubernur Gusnar Ismail menjelaskan bahwa kapal taksi nelayan ini akan dikelola oleh koperasi agar kebermanfaatannya bisa dirasakan secara kolektif oleh para nelayan.
“Kapal ini tetap milik pemerintah, tetapi dikelola oleh koperasi. Nelayan berkelompok lima hingga tujuh orang bisa mengoperasikannya. Koperasi akan mengisi BBM full tangki, menyediakan es batu, dan memastikan perawatan kapal. Nelayan tinggal fokus melaut dan mencari ikan,” ungkap Gusnar.
Program Kapal Taksi Nelayan GAS diharapkan mampu menjadi model pemberdayaan ekonomi maritim yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat sistem koperasi nelayan Gorontalo dalam meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
(mcgorontaloprov/infopublik)
