Dengan kemampuan mendeteksi pelanggaran secara otomatis, sistem ini akan meningkatkan kepatuhan pengguna jalan terhadap aturan lalu lintas.
Agar sistem berjalan optimal, Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya, Badan Pendapatan Daerah, dan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta untuk mengintegrasikan berbagai sistem yang relevan.
Ditargetkan, dalam dua bulan ke depan, ITCS akan diterapkan di lima persimpangan utama. Hingga akhir 2025, sistem ini akan diimplementasikan di 25 lokasi strategis, dan ditargetkan mencapai 321 simpang dalam lima tahun ke depan.
Proyek pengembangan ITCS ini telah disiapkan tanpa perlu perubahan dalam anggaran APBD 2025.
Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah mengalokasikan Rp 120 miliar untuk pembangunan ITCS di 25 lokasi pada tahun ini.
Harapan Syafrin, ITCS berbasis AI ini akan menjadi tonggak penting dalam perbaikan sistem transportasi Jakarta, memperkuat konektivitas intra dan antar kota, serta membawa Jakarta ke dalam Top 50 kota global pada tahun 2029.
(beritajakarta)
