Meskipun begitu, barang-barang seperti elektronik termasuk iPhone dan produk farmasi sementara ini tetap dikecualikan.
Kementerian Luar Negeri India segera menanggapi kebijakan ini, menyebutnya sebagai “tidak adil, tidak dapat dibenarkan, dan tidak masuk akal”.
Delhi menekankan bahwa India memiliki hak untuk melakukan impor minyak dari Rusia demi kepentingan nasional, sebagaimana dilakukan pula oleh negara lain seperti Tiongkok dan Turki.
Dalam pernyataannya kepada media, Trump mengatakan bahwa tarif terhadap India hanyalah permulaan, dan menyebut akan ada lebih banyak sanksi sekunder jika India tidak mengubah kebijakan energi eksternalnya.
“India tidak peduli berapa banyak orang di Ukraina yang dibunuh oleh mesin perang Rusia,” katanya di Gedung Putih, menjelaskan motif moral di balik kebijakan barunya.
Data dari Kpler, platform data komoditas global, menunjukkan bahwa Rusia saat ini menjadi pemasok minyak terbesar ke India, menyumbang lebih dari 35% dari total pasokan minyak negara tersebut, dengan pembelian mencapai sekitar 1,75 juta barel per hari.