“Pencemaran udara di Indonesia telah menyebabkan beban penyakit yang signifikan, termasuk penyakit katastropik, yang berdampak ekonomi tinggi.”
Seketika.com, Jakarta – Pada tahun 2019, polusi udara di Indonesia telah menjadi penyebab utama lima besar penyakit secara berturut-turut, antara lain stroke, penyakit jantung iskemik (ischemic heart disease), diabetes melitus, penyakit paru obstruktif kronis (chronic obstructive pulmonary disease/COPD), dan neonatal disorders.
Informasi ini didasarkan pada analisis oleh Peneliti Ahli Utama dari Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dede Anwar Musadad.
Hasil riset ini disampaikan dalam sebuah webinar oleh Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi pada tanggal 29 April 2024.
Dalam analisisnya, Dede menemukan bahwa provinsi-provinsi di kawasan timur Indonesia, seperti Sulawesi Barat, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), Gorontalo, dan Sulawesi Tengah, memiliki tingkat beban penyakit akibat polusi udara yang tinggi.
Dede mengutip dari situs web resmi BRIN pada 1 Mei 2024, menyatakan bahwa beban penyakit akibat polusi udara terutama tinggi pada bayi baru lahir, dan lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan.
Berdasarkan penelitian, polusi udara dalam ruangan, terutama dari kegiatan memasak, memiliki korelasi yang signifikan dengan penyakit saluran pernapasan pada anak-anak.
Oleh karena itu, Dede menyarankan untuk mengurangi kebiasaan membakar sampah di rumah tangga, menggunakan bahan bakar memasak yang aman, dan menghindari paparan anak-anak terhadap asap dapur.
