Kesepakatan ini juga penting dalam menjaga aliran bantuan militer ke Ukraina, di tengah meningkatnya ketegangan dalam perang melawan Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berharap perjanjian ini bisa memperkuat posisi Ukraina di meja negosiasi damai.
Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal, menyebut perjanjian ini sebagai “kesepakatan strategis internasional” yang akan menarik investasi global untuk pembangunan kembali Ukraina.
Menteri Ekonomi Yulia Svyrydenko juga telah menandatangani perjanjian tersebut di Washington setelah mendapat persetujuan dari Kabinet Ukraina.
Sebelum disepakati, Ukraina mengajukan beberapa perubahan pada draft awal karena merasa kepentingan AS terlalu dominan.