Pemanasan global turut meningkatkan kemungkinan intensitas ekstrem; Climate Central memperkirakan air laut di bawah badai 500–700 kali lebih mungkin hangat dibandingkan kondisi normal akibat perubahan iklim.
Melissa tidak mengalami siklus penggantian dinding mata badai, yang biasanya melemahkan badai besar.
Dengan kecepatan angin 185 mph dan tekanan barometrik yang menyamai badai mematikan 1935 di Florida, Melissa menyaingi kekuatan badai kategori 5 lain seperti Badai Dorian 2019.
Analisis Associated Press menunjukkan tren meningkatnya jumlah badai kategori 5 di Atlantik: 13 badai tercatat antara 2016–2025, termasuk tiga badai tahun ini, dibandingkan periode 10 tahun sebelumnya yang tidak mencapai angka dua digit.
Para ilmuwan memperingatkan bahwa dunia yang lebih hangat akan memunculkan lebih banyak badai ekstrem.
Meski jumlah badai tidak selalu bertambah, intensitas dan potensi kerusakan akan meningkat.
Woods Placky menegaskan, “Ketika badai melewati perairan sangat hangat ini, badai menjadi lebih kuat dan meningkat dengan cepat ke tingkat yang lebih tinggi.”
(Apnews)
