Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan penyesalan atas korban sipil dan menuduh Hamas menggunakan infrastruktur sipil sebagai tameng manusia.
Putri Dr. Sultan, Lubna al-Sultan, menyampaikan kepada media bahwa serangan tersebut secara spesifik menghantam kamar ayahnya.
“Rudal F-16 menargetkan kamarnya secara langsung. Ayah saya menjadi martir di sana,” katanya. Ia menegaskan bahwa ayahnya tidak terlibat dalam politik, melainkan hanya fokus merawat pasien.
Selain di Kota Gaza, serangan juga terjadi di zona aman al-Mawasi, Khan Younis, yang menewaskan sedikitnya lima orang dan melukai beberapa lainnya, termasuk anak-anak.
Serangan ini menghantam tenda pengungsi saat mereka sedang tidur, mengguncang daerah tersebut seperti gempa bumi.
Dengan meningkatnya jumlah korban jiwa, termasuk para petugas medis, dunia internasional kembali didesak untuk mengecam tindakan kekerasan terhadap tenaga kesehatan dan warga sipil di Gaza.
(saudigazette)