Namun, Inggris bangkit di babak kedua, menyamakan kedudukan lewat sundulan Alessia Russo hasil umpan silang Chloe Kelly pada menit ke-57.
Kiper Inggris, Hannah Hampton, tampil heroik dengan menyelamatkan dua penalti penting, masing-masing dari Caldentey dan Aitana Bonmatí, yang sebelumnya dinobatkan sebagai pemain terbaik turnamen.
Salma Paralluelo juga gagal mengeksekusi penalti, membuat Inggris unggul dan mengunci gelar keduanya secara beruntun.
Pelatih Inggris, Sarina Wiegman, mencetak sejarah dengan menjadi pelatih wanita pertama yang meraih tiga gelar Euro Wanita berturut-turut, satu bersama Belanda (2017) dan dua bersama Inggris (2022, 2025).
“Ini turnamen paling kacau yang pernah saya alami,” katanya. Namun, keberanian Wiegman untuk mengandalkan pemain pengganti seperti Kelly dan Russo membuahkan hasil manis.