“Data pencari kerja akan terintegrasi. Perusahaan cukup mengakses database ini dan memanggil kandidat sesuai kualifikasi. Proses administrasi dilakukan setelah kandidat diterima, sehingga mengurangi biaya tidak perlu bagi pencari kerja,” tambah KDM.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi rekrutmen dan memperluas akses kerja, terutama di daerah yang menjadi lokasi proyek-proyek strategis investasi.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar, Dedi Taufik, menyatakan bahwa tingginya minat investasi di Jawa Barat merupakan hasil dari kebijakan yang pro-investor, pelayanan perizinan yang cepat, serta infrastruktur yang terus ditingkatkan.
“Minat investasi yang tinggi di Jabar adalah bukti bahwa regulasi, infrastruktur, dan pelayanan perizinan berjalan baik. Kami terus mempercepat perizinan dan menjaga transparansi agar investor merasa aman dan nyaman menanamkan modalnya di Jabar,” jelasnya.
Dengan strategi proaktif dan berbasis digital, Pemerintah Provinsi Jawa Barat optimistis nilai investasi hingga akhir 2025 akan terus meningkat.
Peningkatan ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Jawa Barat.
(jabarprov)
