Menurut pakar militer Moon Keun-sik, insiden ini kemungkinan besar terjadi karena pekerja belum terbiasa menangani kapal sebesar itu.
KCNA melaporkan bahwa Kim memerintahkan penyelidikan menyeluruh dan akan menggelar pertemuan Partai Pekerja pada akhir Juni untuk mengevaluasi kesalahan fatal ini.
Kapal perusak Choe Hyon sebelumnya telah diumumkan membawa sistem persenjataan canggih, termasuk rudal jelajah dan balistik berkemampuan nuklir.
Analis militer Korea Selatan bahkan menduga pengembangan kapal ini melibatkan bantuan teknologi dari Rusia.
Meskipun angkatan laut Korea Utara masih tertinggal dari negara tetangga, keberadaan kapal perusak semacam ini menunjukkan bahwa Korea Utara serius dalam meningkatkan kapasitas ofensif dan defensif militernya.
Beberapa jam setelah insiden peluncuran, Korea Utara kembali meluncurkan rudal jelajah, menunjukkan bahwa program persenjataan mereka tetap aktif dan agresif.
(apnews)