Seketika.com, Internasional – Pertemuan darurat negara-negara Arab dan Islam sedang berlangsung di Doha, Qatar, sebagai respons atas serangan udara Israel terhadap para pemimpin Hamas pekan lalu. Insiden ini memicu ketegangan diplomatik di kawasan dan menjadi sorotan komunitas internasional.
Rancangan resolusi yang beredar dan dilihat oleh kantor berita Reuters mengecam keras “tindakan permusuhan Israel” yang disebut sebagai bentuk genosida, pembersihan etnis, dan kelaparan terhadap rakyat Palestina.
Resolusi tersebut memperingatkan bahwa tindakan Israel dapat mengancam “prospek perdamaian dan koeksistensi” di Timur Tengah.
Meskipun demikian, para analis menilai kemungkinan adanya respons militer dari negara-negara Arab dan Islam masih sangat kecil.
Qatar, sebagai tuan rumah pertemuan dan negara yang memiliki hubungan diplomatik kompleks dengan berbagai pihak, menegaskan posisi tegasnya.
Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani, meminta masyarakat internasional untuk mengakhiri praktik “standar ganda” dalam menyikapi konflik dan mendesak agar Israel diberi sanksi atas tindakannya.
Serangan Israel ke ibu kota Qatar pada 9 September lalu menewaskan lima anggota Hamas, termasuk putra kepala negosiator Khalil al-Hayya, serta seorang petugas keamanan Qatar.