Penggunaan tenaga nuklir di luar planet sebenarnya bukan hal baru bagi NASA.
Sejak tahun 2000, badan antariksa ini telah menginvestasikan lebih dari $200 juta dalam pengembangan sistem tenaga fisi kecil dan ringan.
Namun, hingga kini, belum ada yang mencapai kesiapan terbang. Terobosan terbaru terjadi pada 2023 dengan penyelesaian tiga studi industri yang mengeksplorasi kemampuan reaktor 40 kilowatt, cukup untuk menghidupkan sekitar 30 rumah selama sepuluh tahun.
Tenaga nuklir menawarkan keunggulan signifikan dibandingkan tenaga surya, karena dapat beroperasi 24/7, termasuk selama malam bulan yang berlangsung selama berminggu-minggu atau badai debu Mars.
NASA pun secara resmi berkomitmen pada penggunaan tenaga nuklir di Mars pada Desember 2024, sebagai bagian dari strategi eksplorasi manusia di Planet Merah.
Berdasarkan masukan industri, kebutuhan minimum tenaga permukaan untuk mendukung operasi manusia di Mars diperkirakan mencapai 100 kilowatt.
