Setiap wilayah telah memetakan kelompok usia yang paling banyak melakukan pelanggaran dan lokasi rawan kecelakaan. Data ini menjadi pedoman utama pelaksanaan operasi.
“Target sasarannya sudah kita paparkan. Misalnya, usia yang paling sering melanggar, anatomi kecelakaan, dan daerah rawan. Data ini menjadi pedoman operasi di masing-masing wilayahtarget sasarannya kemarin sudah kita paparkan bagaimana, usia mana yang paling banyak melanggar dan terlibat kecelakaan, apa anatomi kecelakaannya, daerah mana yang paling banyak kecelakaan, sesuai dengan daerah masing-masing, kita hanya menyampaikan secara global dan itu menjadi pedoman,” jelas Aries.
Parameter terakhir menyoroti dua fenomena penting: penertiban balap liar dan perlindungan pejalan kaki.
Kombes Pol Aries meminta setiap direktorat menyusun petunjuk teknis (jukrah), termasuk langkah sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
“Dua hal ini menjadi perhatian Kakorlantas Polri. Penertiban balap liar dan perlindungan pejalan kaki,” tegas Aries.
Operasi Zebra 2025 berlangsung selama 14 hari, dari 17 hingga 30 November 2025. Sebagian personel, terutama dari PJR, akan dikerahkan ke wilayah Polda Banten, Metro, dan Jabar untuk mendukung pelaksanaan operasi di lapangan.












