Beras hasil oplosan itu kemudian dikemas ulang dengan karung merek-merek populer seperti Ramos, KM, RL, Rojo Lele dan Cap Kembang
“Tersangka menjual beras oplosan tersebut melalui tokonya yang berlokasi di Kampung Ipik, Desa Bandung, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang,” tambah Condro.
Kasat Reskrim Polres Serang, AKP Andi Kurniady, mengungkapkan bahwa setiap karung beras oplosan merek terkenal dijual dengan harga Rp200 ribu per 25 kg. Dari hasil penjualan, tersangka mendapat keuntungan sebesar Rp98.200 per karung.
Berdasarkan keterangan tersangka, beras yang digunakan dalam pengoplosan merupakan beras sisa hajatan yang dibeli dari masyarakat dengan harga Rp10 ribu per kilogram.
“Beras yang masih layak konsumsi dijual apa adanya, sedangkan yang kotor dan berkutu dioplos dan dikemas ulang dengan karung merek terkenal untuk meningkatkan nilai jual,” pungkasnya.
(mediahub.polri)
