Seketika.com, Padang – Pemerintah Kota Padang bergerak cepat menangani lonjakan sampah pascabencana yang mencapai 3.327 ton. Timbunan tersebut terdiri dari backlog lima hari, sampah spesifik bencana dari permukiman terdampak, serta tumpukan kayu gelondongan berukuran besar yang terbawa arus sungai dari kawasan hulu.
Bencana alam yang melanda beberapa wilayah Kota Padang memicu peningkatan drastis volume sampah.
Data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang mencatat bahwa porsi terbesar berasal dari kayu gelondongan, diperkirakan sebanyak 1.100 ton.
Penanganan dilakukan langsung oleh DLH bersama petugas LPS dan Bank Sampah, yang sejak hari pertama pemulihan telah menerapkan pemilahan di lapangan.
Langkah ini memungkinkan sebagian material dimanfaatkan kembali melalui pendekatan 3R (reduce, reuse, recycle).
Wilayah pesisir menjadi salah satu area yang paling banyak menerima limpahan kayu gelondongan.
Masyarakat setempat memanfaatkan potongan kayu tersebut sebagai bahan bakar, sehingga mengurangi volume yang harus diangkut ke TPA Kota Padang.
