Tahun ini, satu peti telur dibagikan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam ritual tersebut.
Tradisi khas lainnya adalah lempar bakcang ke Sungai Cisadane, sebagai simbol penghormatan kepada Qu Yuan, tokoh legendaris dalam sejarah Tiongkok.
Tak kalah seru, lomba tangkap bebek menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dari berbagai kalangan.
Kegiatan ini menggambarkan semangat gotong royong dan kegembiraan bersama.
Herlinawati berharap Festival Perahu Naga Peh Cun terus dilestarikan, terutama oleh generasi muda.
Dengan berbagai kegiatan budaya dan ritual yang mendalam, festival ini bukan hanya menjadi acara tahunan, tetapi juga media edukasi dan pelestarian budaya lokal.
Kemeriahan dan antusiasme warga dalam menyambut Festival Perahu Naga Peh Cun 2025 menjadi bukti bahwa tradisi dapat menyatukan berbagai elemen masyarakat, serta menjaga warisan budaya tetap hidup di tengah modernisasi.
(tangerangkota)
