InternasionalPeristiwa

Peringatan Terakhir Trump ke Hamas: Bebaskan Sandera atau Terima Konsekuensinya

8
×

Peringatan Terakhir Trump ke Hamas: Bebaskan Sandera atau Terima Konsekuensinya

Share this article
Peringatan Terakhir Trump ke Hamas Bebaskan Sandera atau Terima Konsekuensinya, foto:(afp)

Presiden AS Donald Trump kembali menjadi sorotan dunia setelah pada hari Minggu ia menyampaikan “peringatan terakhir” kepada Hamas terkait krisis sandera di Gaza. Melalui pernyataan di media sosial, Trump menegaskan bahwa kelompok militan Palestina Hamas harus segera menerima kesepakatan pembebasan sandera jika tidak ingin menghadapi konsekuensi serius.

“Israel telah menerima persyaratan saya. Sudah saatnya Hamas juga menerima. Ini peringatan terakhir saya,” ujar Trump tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Hal ini menyusul peringatan sebelumnya yang ia keluarkan pada Maret lalu usai bertemu dengan delapan mantan sandera di Gedung Putih.

Serangan besar-besaran Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 menyebabkan 1.219 orang tewas dan 251 orang disandera. Hingga kini, 47 sandera diyakini masih berada di Gaza, dengan 25 di antaranya telah dinyatakan tewas menurut militer Israel. Israel terus berupaya memulangkan jenazah para korban.

Pada hari Jumat, Trump mengungkapkan bahwa Amerika Serikat sangat terlibat dalam negosiasi dengan Hamas, sembari memperingatkan potensi kematian lebih lanjut jika kelompok tersebut tidak segera melepaskan para sandera.

Sementara itu, serangan militer Israel terhadap Gaza terus berlangsung. Pada hari yang sama dengan peringatan Trump, tentara Israel mengebom menara hunian di Kota Gaza, menandai eskalasi terbaru setelah PM Netanyahu mengumumkan bahwa serangan ke pusat kota akan diperluas.

Di sisi lain, protes publik di Israel semakin meningkat. Kerabat sandera menggelar aksi di Tel Aviv, melepaskan balon kuning untuk menandai 700 hari penahanan. Mereka mendesak pemerintah untuk menunda operasi militer demi menyelamatkan para sandera.

Situasi di Gaza tetap kritis. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 64.000 warga Palestina tewas, mayoritas warga sipil, akibat serangan balasan Israel. Sementara itu, pembatasan media membuat data korban sulit diverifikasi secara independen.