Dengan penerapan teknologi injeksi alkali surfactant -polymer dapat memberikan penambahan recovery factor sebesar 17-22 persen. Hal ini memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan perolehan minyak secara keseluruhan.
PHR juga telah melakukan injeksi perdana surfaktan PHR24 untuk Proyek Balam South Simple Surfactant Flood atau SSF Stage-1 (Pattern 353).
Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif PHR dalam menerapkan teknologi CEOR yang dikembangkan oleh para perwira PHR.
“Proyek ini diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan berupa tambahan cadangan minyak di PHR. Inisiatif ini juga mendukung penguatan ketahanan energi nasional melalui pengembangan formulasi dan pemanfaatan teknologi blending yang sepenuhnya berasal dari dalam negeri,” kata VP S-EOR Regional 1 PHR, Syaiful Maarif.
Direksi Pertamina juga melakukan peninjauan dan melihat langsung perkembangan proyek Steam Flood di Duri.
Dimana sebelumnya, PHR telah berhasil melaksanakan put on Injection (POI) pertama pada proyek Enhanced Oil Recovery (EOR) atau steam flood di lapangan North Duri Development (NDD) A14.
Keberhasilan itu sekaligus menjadi tonggak penting dalam pengembangan lapangan minyak di Zona Rokan.