Politisi dari Fraksi PKS tersebut juga mengingatkan agar Polri menjaga integritas internal, mengingat masih adanya kasus keterlibatan oknum aparat dalam jaringan narkoba.
“Pimpinan Polri juga diharapkan untuk memastikan jangan pernah ada lagi anggota mereka di semua level yang membeking peredaran gelap narkoba. Keterlibatan oknum polisi itu akan meruntuhkan moral institusi polisi dan masyarakat. Akhirnya mereka tidak total memutuskan mata rantai sindikat peredaran gelap narkoba di Indonesia,” ujarnya.
Lebih jauh, Nasir menilai capaian Polri ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya poin ketujuh yang menekankan pemberantasan narkoba hingga ke akar.
“Ini adalah wujud Polri menjalankan program Asta Cita Presiden Prabowo yang salah satunya soal pemberantasan narkoba,” katanya.
Sementara itu, Kabareskrim Polri Komjen Syahardiantono menegaskan bahwa pengungkapan puluhan ribu kasus tersebut merupakan bukti nyata komitmen Polri dalam menjalankan amanat Asta Cita ke-7 pemerintahan Prabowo–Gibran.
“Pemberantasan dan pencegahan narkoba harus dilakukan terus-menerus. Pak Kapolri sudah menegaskan, perang melawan narkoba dari hulu ke hilir tidak boleh berhenti,” kata Syahar dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Rabu (22/10/2025).
(humas.polri)












