Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x406
BisnisPemerintahan

Presiden Jokowi Tinjau Pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery di Kalimantan Barat

146
×

Presiden Jokowi Tinjau Pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery di Kalimantan Barat

Share this article

“Itu yang kita harapkan sehingga semuanya efisien, barangnya kompetitif, bisa bersaing dengan barang-barang dari negara lain. Golnya kesana,”

Seketika.com, Mempawah – Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan langsung ke Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, pada Rabu, 20 Maret 2024. Dalam kunjungan tersebut, Kepala Negara menegaskan pentingnya pembangunan smelter untuk bauksit, langkah lanjutan setelah nikel dalam agenda besar hilirisasi Indonesia.

“Kita masuk ke bauksit di sini yang bauksit karena biji bauksit yang paling banyak itu memang berada di Provinsi Kalimantan Barat,” ujar Presiden dalam keterangan kepada awak media pasca peninjauan.

Presiden juga menekankan bahwa tujuan utama proyek ini adalah mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor alumina. Presiden menyatakan bahwa alumina yang dihasilkan di SGAR akan dikirim ke Kuala Tanjung untuk diproses menjadi aluminium.

“Saya kira ini akan menjadi substitusi impor sehingga devisa kita tidak keluar, bisa menyimpan devisa lebih banyak lagi,” ungkap Presiden.

Presiden berharap proyek SGAR dapat selesai pada Juni 2024 dan beroperasi penuh pada awal tahun 2025. Dia juga mengungkapkan visi integrasi industri ini dengan sektor lain, seperti pembuatan komponen kendaraan listrik, yang melibatkan bahan baku nikel dan tembaga.

Presiden menjelaskan bahwa ini adalah proyek besar, sebuah ekosistem besar yang ingin kita bangun. Bagian utamanya mungkin dari aluminium, sementara baterai EV akan menggunakan nikel, dan tembaga akan digunakan untuk komponen lain seperti kabel, semuanya akan terintegrasi.

Sementara itu, terkait upaya percepatan pembangunan smelter, Presiden menegaskan bahwa proyek ini adalah bagian dari rencana yang sudah berjalan, dengan nikel dan tembaga sebagai komponen yang sedang dikembangkan.