Menurut Cheng Hao, CEO Booster Robotics perusahaan penyedia perangkat keras untuk seluruh tim yang bertanding kompetisi olahraga seperti ini adalah laboratorium alami untuk mengembangkan dan menguji algoritma AI, sistem persepsi, serta strategi tim berbasis kecerdasan buatan.
Ia menegaskan bahwa keselamatan menjadi aspek penting dalam desain dan penggunaan robot humanoid, terutama dalam wacana masa depan di mana robot mungkin akan bermain bersama manusia.
“Interaksi langsung antara manusia dan robot di lapangan akan membangun kepercayaan publik terhadap teknologi ini,” jelas Cheng. “Itulah sebabnya aspek keamanan sangat kami utamakan.”
Booster Robotics bekerja sama dengan empat universitas di China. Setiap tim peneliti mengembangkan algoritma unik mereka sendiri, mencakup formasi pemain, strategi passing, dan pengambilan keputusan secara real-time.
Pada babak final, Tim Robotik THU dari Universitas Tsinghua keluar sebagai juara setelah mengalahkan Tim Mountain Sea dari Universitas Pertanian China dengan skor 5–3.