Pengembangan ini diyakini mampu meningkatkan daya saing Kota Tangerang sebagai gerbang ekonomi Indonesia.
Pengembangan kawasan dilakukan melalui tiga fase besar tahap 1 (2025–2030) persiapan regulasi, penetapan zoning, dan pembangunan infrastruktur dasar, tahap 2 (2030–2040) ekspansi kawasan bisnis dan integrasi transportasi serta tahap 3 (2040–2050) operasional penuh dan kontribusi ekonomi maksimal bagi Kota Tangerang.
Untuk memastikan proyek berjalan cepat dan terarah, Pemkot Tangerang melakukan beberapa langkah strategis yaitu percepatan revisi RTRW dan RDTR kawasan Aerotropolis, sinkronisasi regulasi tata ruang, percepatan penetapan area pengembangan serta kolaborasi dengan PT Angkasa Pura Indonesia sebagai stakeholder utama dalam pengembangan kawasan bisnis penyangga Bandara Soekarno–Hatta.
Fokus pengembangan berada di kawasan utara dan tengah Kota Tangerang yang berbatasan langsung dengan Bandara Soekarno–Hatta, termasuk wilayah Benda, Neglasari, Batuceper, Modernland, TangCity, hingga Alam Sutera.
(tangerangkota)












