“Penting untuk mempertimbangkan baik-baik dampak privasi dan biaya yang terkait dengan partisipasi dalam program ini”
Seketika.com, Jakarta – Telegram baru-baru ini meluncurkan program baru yang disebut “Login Peer-to-Peer” (P2PL), yang bertujuan untuk membantu pengguna di lokasi di mana SMS tidak dapat diandalkan untuk menerima kode OTP (One-Time Pin) melalui pengguna Telegram lainnya.
Meskipun program ini menawarkan solusi inovatif, ada beberapa kekhawatiran yang timbul terkait dengan privasi dan biaya yang terkait dengan partisipasi dalam program ini.
Dalam program P2PL ini, nomor telepon peserta program menjadi relay untuk mengirimkan pin OTP melalui SMS kepada pengguna Telegram lainnya. Namun, ada batasan dalam penggunaan program ini.
Telegram akan memasukkan nomor peserta hingga 150 kali sebulan untuk mengirim pesan SMS ini. Peserta bertanggung jawab penuh atas biaya operator yang mungkin timbul akibat pengiriman pesan SMS ini.
Selain masalah biaya, ada juga masalah privasi yang perlu dipertimbangkan. Berpartisipasi dalam program ini berarti nomor telepon peserta dan penerima pesan OTP dapat saling terlihat.
Hal ini membuka peluang bagi peserta untuk menerima pesan yang tidak diinginkan atau bahkan pelecehan dari orang yang nomornya mereka bantu tanpa disadari. Ketentuan Telegram menyatakan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas potensi pelanggaran privasi ini, sehingga membuat peserta rentan terhadap risiko tersebut.
Meskipun demikian, sebagai imbalan atas partisipasi dalam program ini, Telegram menawarkan langganan gratis untuk Telegram Premium.
