“Empat pilar CSR, yakni bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan, dengan tujuan mencapai kesejahteraan bersama bangsa”
Seketika.com, Aceh – Perkebunan kelapa sawit, sebagai industri padat karya, memegang peranan penting dalam menyerap tenaga kerja serta menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional. Tak heran jika kelapa sawit tetap menjadi primadona di Indonesia, sebagai salah satu penyumbang utama pendapatan devisa negara.
Ketua Jurusan Budidaya Pertanian dari Universitas Malikussaleh, Ismadi, menyampaikan bahwa saat ini industri kelapa sawit mampu menyerap sekitar 16,2 juta tenaga kerja, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan, namun juga berpotensi untuk memperbaiki kondisi kesehatan serta mengurangi tingkat kemiskinan.
Di Aceh sendiri, Ismadi melaporkan bahwa terdapat 565,135 hektar lahan kelapa sawit, yang diperkirakan telah menyerap sebanyak 578 ribu tenaga kerja.
Daerah dengan perkebunan kelapa sawit mengalami penurunan tingkat kemiskinan yang lebih signifikan dibandingkan dengan daerah lainnya, khususnya di Aceh.
Ismadi juga menyoroti efisiensi kelapa sawit sebagai penghasil minyak nabati.
Meskipun luas lahan kebun sawit relatif lebih kecil dibandingkan dengan komoditi penghasil minyak nabati lainnya, kelapa sawit tetap menjadi tanaman yang paling efisien dalam hal produksi minyak nabati.
