Kerusakan mencakup ratusan fasilitas publik, termasuk pos polisi, kantor kepolisian, Gedung pemerintahan daerah, dan beberapa bangunan dilaporkan mengalami perusakan, pembakaran, hingga penjarahan oleh massa.
Kapolda Jatim menyayangkan keterlibatan anak-anak dalam aksi anarkis dan destruktif tersebut.
Ia mengimbau masyarakat, khususnya kalangan generasi muda, untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial agar tidak mudah terprovokasi.
“Ini sangat disayangkan. Bijaksanalah dalam bermedia sosial. Bedakan mana yang baik dan buruk, mana yang harus diikuti dan mana yang tidak,” ujar Irjen Nanang.
Polda Jatim menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus kerusuhan ini, termasuk mengidentifikasi aktor intelektual kerusuhan Agustus 2025.
“Kami akan mengumpulkan bukti hingga mengerucut kepada siapa dalang peristiwa ini, agar penegakan hukum bisa dilakukan,” tegas Kapolda Jatim.
(mediahub.polri)