Seketika.com, Jakarta – Hari Kesaktian Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai dasar negara Indonesia. Peringatan ini juga menjadi momentum untuk mengenang gugurnya para Pahlawan Revolusi dalam tragedi kelam Gerakan 30 September atau G30S/PKI.
Pusat peringatan Hari Kesaktian Pancasila biasanya digelar di Lubang Buaya, Jakarta, tempat para jenderal TNI AD diculik dan dibunuh. Untuk mengenang jasa mereka, Presiden Soekarno menganugerahkan gelar Pahlawan Revolusi kepada 10 tokoh militer dan kepolisian yang gugur dalam peristiwa tersebut.
Berikut adalah 10 Pahlawan Revolusi Indonesia:
1. Jenderal (Anumerta) Ahmad Yani
Lahir di Purworejo, Jawa Tengah, Ahmad Yani dikenal sebagai pemimpin tangguh dalam penumpasan pemberontakan. Ia gugur pada 1 Oktober 1965 setelah ditembak pasukan G30S.
2. Letjen (Anumerta) Suprapto
Asal Purwokerto ini dikenal karena karier militernya yang cemerlang. Ia diculik dan dibunuh dalam usia 45 tahun, lalu dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
3.Letjen (Anumerta) Haryono
Lahir di Surabaya, Haryono dikenal cerdas dan fasih dalam tiga bahasa asing. Ia menentang rencana pembentukan Angkatan Kelima oleh PKI dan dibunuh karena sikapnya tersebut.
4. Letjen (Anumerta) Siswondo Parman
Ahli intelijen kelahiran Wonosobo ini turut menjadi target G30S karena perannya membongkar jaringan musuh negara.