PeristiwaReligi

5 Rukun Khutbah Jumat yang Sering Terlewat! Nomor 4 Banyak Dilupakan Khatib

26
×

5 Rukun Khutbah Jumat yang Sering Terlewat! Nomor 4 Banyak Dilupakan Khatib

Share this article
5 Rukun Khutbah Jumat yang Sering Terlewat! Nomor 4 Banyak Dilupakan Khatib, foto:(kemenag)

Seketika.com, Jakarta – Khutbah Jumat merupakan bagian penting dalam rangkaian shalat Jumat karena menjadi salah satu syarat sah Jumat. Oleh sebab itu, seorang khatib wajib memahami dan memenuhi seluruh rukun khutbah Jumat agar khutbah yang disampaikan sah dan sesuai tuntunan syariat.

Lalu, apa saja rukun khutbah Jumat yang harus dipenuhi?

Dalam kitab Kasyifatus Saja Syarah Safinatun Naja, Syekh Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa terdapat lima rukun khutbah Jumat yang wajib dilaksanakan oleh seorang khatib.

Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Memuji Allah (Tahmid)

    Pada khutbah pertama dan kedua, khatib wajib memuji Allah dengan menggunakan lafaz yang mengandung kata “hamdun” atau turunannya. Contohnya: Alhamdulillah, Ahmadullaha, Lillahil hamdu, Ana hamidullaha.

    Selain itu, tahmid wajib menyebut lafaz “Allah”, bukan nama lainnya seperti Ar-Rahman, Ar-Rahim, atau nama dari Asmaul Husna.

    2. Membaca Shalawat kepada Nabi Muhammad

      Khatib juga wajib membaca shalawat Nabi pada kedua khutbah. Shalawat harus mengandung lafaz “ash-shalatu” atau derivasinya, misalnya: Ash-shalatu ‘ala Muhammad, Ushalli ‘ala Muhammad, Ana mushallin ‘ala Muhammad.

      Nama Nabi boleh menggunakan lafaz lain seperti Ahmad, an-Nabiyul Mahi, dan lainnya. Namun tidak dianggap jika hanya menggunakan dhamir, misalnya ash-shalatu ‘alaihi.

      3. Berwasiat Takwa

        Khatib wajib menyampaikan wasiat takwa pada khutbah pertama dan kedua.

        Wasiat takwa tidak harus menggunakan lafaz khusus seperti ushikum atau wasiat. Selama khatib mengajak jamaah untuk menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, maka hal itu sudah termasuk berwasiat takwa.

        Tujuan wasiat takwa adalah mendorong jamaah untuk bertakwa, sehingga boleh disampaikan dengan berbagai ungkapan yang bermakna nasihat.

        4. Membaca Ayat Suci Al-Qur’an

          Khatib wajib membaca ayat Al-Qur’an pada salah satu khutbah, lebih utama pada khutbah pertama.
          Ayat yang dibaca sebaiknya berisi janji Allah, ancaman Allah, hukum syariat dan kisah-kisah dalam Al-Qur’an.

          Menurut Syekh Nawawi, membaca setengah ayat panjang lebih utama daripada membaca satu ayat pendek.

          5. Mendoakan Kaum Mukmin

            Pada khutbah kedua, khatib wajib membaca doa untuk kebaikan akhirat kaum mukmin (mu’minin).

            Menurut Imam Syarqowi yang dikutip Syekh Nawawi, mendoakan mu’minat saja tidak mencukupi, sehingga doa wajib menyertakan mu’minin agar rukun ini terpenuhi.

            Itulah 5 rukun khutbah Jumat yang wajib dipenuhi oleh seorang khatib. Setiap rukun memiliki kedudukan penting karena menentukan sah tidaknya khutbah dan shalat Jumat.

            Oleh sebab itu, khatib harus menyampaikannya dengan penuh perhatian agar ibadah Jumat seluruh jamaah sah dan sempurna. Wallahu a’lam.