Seketika.com, Internasional – Aksi protes terbesar di Iran dalam tiga tahun terakhir meletus pada Senin (29/12/2025), dipicu oleh anjloknya nilai tukar rial Iran ke rekor terendah terhadap dolar Amerika Serikat serta pengunduran diri Kepala Bank Sentral Iran, Mohammad Reza Farzin.
Televisi pemerintah Iran melaporkan Farzin resmi mengundurkan diri di tengah tekanan ekonomi yang kian memburuk.
Pada hari yang sama, para pedagang dan pemilik toko menggelar unjuk rasa di Jalan Saadi, pusat kota Teheran, serta kawasan Shush di sekitar Pasar Besar Teheran wilayah yang memiliki sejarah penting dalam Revolusi Islam 1979.
Kantor berita resmi IRNA mengonfirmasi terjadinya aksi protes tersebut.
Sementara itu, saksi mata melaporkan demonstrasi serupa terjadi di sejumlah kota besar lain, termasuk Isfahan, Shiraz, dan Mashhad.
Di beberapa titik di Teheran, aparat keamanan dilaporkan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Aksi pada Senin ini disebut sebagai yang terbesar sejak gelombang demonstrasi nasional tahun 2022, menyusul kematian Mahsa Jina Amini (22) dalam tahanan polisi moral Iran peristiwa yang kala itu memicu kemarahan publik secara luas.












