“Ekonomi triwulan kedua 2025 tumbuh 5,12 persen year on year, membaik dari triwulan pertama 4,87 persen. Ekspor kita tumbuh kuat 10,67 persen, nilai tambah dari hilirisasi menjadi penyumbang terbesar kuatnya ekspor kita,” ungkap Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan capaian penurunan tingkat pengangguran menjadi 4,76 persen dan kemiskinan ke level terendah dalam sejarah, yaitu 8,47 persen. Inflasi juga berhasil ditekan di kisaran 2,4 persen untuk menjaga daya beli masyarakat.
“Inilah bukti nyata, dengan kerja keras dan kesungguhan, kita mampu memperjuangkan nasib jutaan rakyat Indonesia untuk hidup lebih sejahtera,” ucapnya.
Sejumlah program prioritas, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menjangkau 20 juta penerima manfaat, Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang mencapai lebih dari 17 juta penerima, serta pembentukan 80 ribu Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih, menjadi bagian dari strategi pemerataan ekonomi.
Selain itu, di tengah gejolak global, APBN 2026 juga dirancang untuk menjaga stabilitas ekonomi dan melindungi rakyat melalui stimulus ekonomi, jaring pengaman sosial, serta dukungan terhadap dunia usaha.
Presiden Prabowo turut menyampaikan sejumlah capaian diplomasi ekonomi, termasuk keberhasilan menurunkan tarif bilateral dengan Amerika Serikat dari 32 persen menjadi 19 persen, serta menyelesaikan perundingan Indonesia–Uni Eropa CEPA setelah 10 tahun.
“Kita ingin mempertahankan kepentingan nasional kita di panggung global, berdiri sama tegak dengan semua negara,” tegasnya.
(BPMI Setpres)