Salah satu contohnya adalah penataan kawasan situ (danau kecil) yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
“Kita benahi fasilitas dasarnya dulu. Dalam dua bulan ini akan kami tuntaskan, setelah itu kami rancang event-event wisata untuk menarik pengunjung,” tambahnya.
Objek-objek kecil dan terpencil seperti curug (air terjun), perbukitan, hingga produk kerajinan lokal Banten juga mulai dikembangkan sebagai bagian dari cinderamata khas daerah.
Pemprov melibatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk memastikan masyarakat lokal ikut merasakan manfaat ekonomi.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII Banten-DKI Jakarta, Lita Rahmiati, mengapresiasi sinergi antara pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata.