Ia menegaskan, meski kegiatan ini mengusung nama Benyamin Sueb, maknanya jauh lebih luas, yaitu membangun manusia dari kampungnya dari akar budaya yang menjadi jati diri warga Jakarta.
Rano menjelaskan bahwa ide Benyamin Award lahir dari hasil diskusinya dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Keduanya melihat potensi besar kampung-kampung di Jakarta sebagai pusat pertumbuhan karakter, solidaritas sosial, dan kreativitas warga.
Menurut Rano, semangat membangun dari kampung menjadi salah satu faktor penting yang berkontribusi terhadap peningkatan peringkat Jakarta dalam Global City Index 2025, dari posisi 74 naik ke peringkat 71.
“Baru enam bulan kami bekerja, dan dengan dukungan masyarakat Jakarta, peringkat kota ini sudah meningkat. Benyamin Award adalah salah satu media untuk mencapai target Jakarta sebagai kota global,” ujarnya.
Rano berharap agar Benyamin Award dapat berkembang menjadi gerakan nyata dalam penataan kampung yang sehat, berdaya, dan memiliki SDM berkualitas.












