Scroll untuk baca Berita
Call Us banner 325x300
BisnisPemerintahan

Buka Rakonas Investasi, Jokowi Dorong Investasi Bernilai Tambah dan Ramah Lingkungan

269
×

Buka Rakonas Investasi, Jokowi Dorong Investasi Bernilai Tambah dan Ramah Lingkungan

Share this article

“Blue economy, green economy yang memakai green energy itu yang semua orang sekarang ini kejar semuanya. Misalnya, yang berkaitan dengan geotermal, geotermal mungkin baru satu dua bulan ini, melompat banyak saham di bursa kita, melompat sampai 7 kali, melompat sampai 10 kali gara-gara dia berada di lingkaran green energy. Banyak investor yang mengejar ke ini geotermal, solar panel, power plant, hydropower, ini investasi-investasi ke depan yang sangat menjanjikan,”

Seketika.com, Jakarta – Saat ini, semua negara di dunia berlomba untuk meningkatkan investasi guna mendorong pertumbuhan ekonominya karena untuk meningkatkan konsumsi dan ekspor sangat sulit. Demikian halnya dengan Indonesia yang juga terus berupaya untuk meningkatkan investasi, utamanya investasi yang memberikan nilai tambah, membuka lapangan kerja, dan mendatangkan penerimaan negara serta daerah.

Demikian disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi di Balai Kartini Exhibition and Convention Center, Jakarta, pada Kamis, 7 Desember 2023.

“Investasi harus terus tumbuh karena juga investasi akan mendatangkan penerimaan negara dan juga penerimaan daerah. Banyak yang bertanya, ‘Pak, investasi itu selain (meningkatkan) kesempatan kerja apa, sih?’ Penerimaan negara karena PPh badan pasti kita dapat, PPh karyawan pasti kita dapat, bea ekspor, PNBP, kalau kita ikut masuk saham berarti juga dapat dividen setiap tahunnya,” ujar Presiden.

Selanjutnya, Kepala Negara juga mendorong jajarannya agar memberi perhatian khusus pada investasi bagi produk untuk ekspor. Selain itu, Presiden Jokowi juga mendorong agar jajarannya bisa fokus pada investasi yang menggerakkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan lapangan kerja, serta memberikan nilai tambah yang tinggi melalui hilirisasi industri.

“Kenapa hilirisasi? Karena memberikan nilai tambah yang tinggi. Coba kita lihat, 2017 ekspor nikel kita berada di angka 3,3 miliar USD. Begitu masuk ke hilirisasi di tahun kemarin 2022 berada di angka 33,8 miliar USD. Lompatannya berapa berarti? Melompat sangat tinggi,” ungkapnya.

“Itu baru satu atau dua turunan. Kalau nanti turunannya makin banyak, apalagi masuk ke EV baterai, itu peningkatannya pasti akan sangat tinggi. Apalagi masuk lagi ke electric vehicle, akan melompat tinggi sekali. Inilah yang bolak balik saya sampaikan, nilai tambah, nilai tambah yang harus dikejar,” lanjutnya.

Leave a Reply