Situasi menjadi semakin genting ketika sistem kesehatan di Gaza mengalami kehancuran akibat serangan terus-menerus.
Menurut data PBB, hanya 18 dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi sebagian.
Lebih dari 1.500 petugas kesehatan telah gugur sejak perang dimulai, termasuk sepupu Qasem-Hassan, Marwan, seorang paramedis yang tewas saat bertugas.
Qasem-Hassan juga mengecam sikap diam dari banyak institusi medis di Israel atas penderitaan rakyat Palestina.
Sebagai ketua organisasi Physicians for Human Rights Israel, ia terus melakukan advokasi atas hak kesehatan warga Palestina, meskipun menghadapi tekanan dan potensi kriminalisasi atas pandangannya.