“Kita harus kerja efisien dan efektif, ingin birokrasi di Kemenpora sesuai ekspektasi Presiden, mengayomi dan melayani, memastikan arah tujuan bisa tercapai. Salah satu terobosan adalah deregulasi. Ini untuk mempermudah kerja sama dengan stakeholder olahraga dan kepemudaan,” jelas Erick.
Pencabutan Permenpora 14 Tahun 2024 sekaligus mencerminkan keterbukaan pemerintah terhadap masukan dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan hukum nasional dan internasional.
Erick menegaskan bahwa reformasi regulasi olahraga ini sejalan dengan semangat reformasi birokrasi nasional.
“Secara bersamaan, kita mempertimbangkan masukan dari stakeholder dan diskusi dengan banyak pihak yang mengerti dari segi hukum nasional dan internasional. Langkah deregulasi ini sejalan dengan semangat reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi yang digalakkan Presiden menciptakan ekosistem olahraga yang dinamis, inklusif dan berdaya saing,” tegas Menpora Erick Thohir.
Menutup pernyataannya, Erick mengajak semua pihak untuk bersinergi demi kemajuan olahraga nasional.
“Mudah-mudahan ini bisa membuka jalan untuk tadi, yang selalu saya sampaikan, sudah waktunya cabang olahraga, KOI, KONI, termasuk kami untuk berintrospeksi diri. Memastikan kita bersatu, olahraga kita meningkat dan tidak saling tunjuk siapa yang terbaik,” pungkasnya.
(kemenpora)