Dimyati menyampaikan tiga pesan utama: pentingnya melestarikan budaya keislaman, menyediakan ruang ekspresi kreatif bagi masyarakat, serta meningkatkan solidaritas umat.
“Event ini membuka panggung bagi seniman lokal dan generasi muda untuk mengekspresikan identitas mereka,” tambahnya.
Dengan resminya Gebrag Ngadu Bedug sebagai bagian dari KEN, Banten kini memiliki dua budaya dalam daftar nasional: Seba Baduy dan Gebrag Ngadu Bedug.
Bahkan, Seren Taun Kasepuhan Cisungsang dari Kabupaten Lebak tengah diusulkan menyusul.
Dimyati berharap, ke depan Gebrag Ngadu Bedug bisa menjadi event tahunan yang lebih meriah dan mendunia, memperkuat identitas budaya dan keislaman Banten di kancah nasional maupun internasional.
(bantenprov)