“Gen Z bisa memulai dari rumah tipe studio atau dua kamar. Seiring peningkatan penghasilan, mereka bisa upgrade ke hunian yang lebih besar. Yang penting, akses awal kini terbuka lebar,” tambah Mendagri.
Tak hanya itu, pemerintah juga memperbesar kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 350.000 unit pada 2025.
Dengan skema ini, cicilan rumah jadi lebih terjangkau, memungkinkan Gen Z memiliki rumah tanpa tekanan finansial berlebih.
Mendagri Tito juga mengajak generasi Z untuk tetap optimis dan produktif.
Menurutnya, dengan kombinasi penghapusan BPHTB, penghapusan PBG, serta perluasan program FLPP 2025, impian Gen Z punya rumah pertama bukan lagi sekadar wacana.
“Harga rumah bisa makin terjangkau, karena pajak dihapus dan pembiayaan dipermudah. Sekarang tinggal bagaimana Gen Z memanfaatkan peluang ini sambil terus meningkatkan pendapatan,” tutupnya.
(Kemendagri/antara)