Program ini juga terintegrasi dengan Program Pesantren Obah, yang digagas untuk mendorong kemandirian ekonomi dan penguatan manajemen kelembagaan pesantren.
“Semoga program Pesantren Obah yang kita luncurkan malam ini, membawa berkah bagi para santri dan pengasuhnya,” imbuh Gubernur.
Antusiasme luar biasa tampak dari ribuan santri dan masyarakat yang memadati Alun-alun Kudus.
Acara Jateng Bersholawat malam itu berlangsung penuh kekhusyukan dan menjadi simbol komitmen Jawa Tengah dalam memberdayakan pesantren sebagai fondasi spiritual dan sosial masyarakat.
Banyak pihak memuji langkah strategis ini sebagai bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap pendidikan keagamaan dan pemberdayaan pesantren di era modern.
(jatengprov)












